Penulis: Semendaya, F. H., Dyah, A., Dwinanto, G., Sari, N., Suhandana., M
Kadar Air adalah air yang hilang karena pemanasan
sesuai dengan aturan yang ditetapkan, dinyatakan dalam persentase terhadap
berat awal contoh benih. Adapun prinsip penetapan kadar air benih ini adalah
penguapan air sebanyak mungkin, tetapi dapat menekan terjadinya oksidasi,
dekomposisi atau hilangnya zat-zat yang mudah menguap (ISTA, 2006). Penetapan
kadar air benih bertujuan untuk mengetahui kadar air benih dengan metode yang
sesuai untuk pengujian rutin.
Penetapan kadar air benih dapt dilakukan dengan 2
metode yaitu menggunakan metode tidak langsung dan metode tidak langsung.
a. Metode Tidak
Langsung
Pengujian menggunakan metode tidak langsung
menggunakan alat Grain Moisture Tester
Kett Aquasearch 600, sehingga kadar air dapat diketahui dengan cepat dan
akurat. Pengujian kadar air ini dilakukan dua kali ulangan, dan batas maksimal
perbedaan kedua ulangan 0,2%, apabila batas kedua ulangan lebih besar dari 0,2%
mak dilakukan pengulangan selanjutnya hingga memenuhi batas toleransi (ISTA,
2006).
b. Metode Langsung
Pengujian menggunakan metode langsung menggunakan
2 cara yaitu menggunakan oven suhu tnggi
dan oven suhu rendah. Metode ini didasarkan pada jumlah air dalam benih yang
hilang akibat penguapan (ISTA, 2006).
Oven (sumber: tokolaboratorium.blogspot.id)
(Desikan)
·
Metode Oven Suhu Tinggi
Metode oven suhu tinggi menggunakan
oven bersuhu tinggi yaitu 350°C selama 1 jam. Metode dengan oven suhu tinggi di
lakukan dengan cara, benih (jarak pagar/kacang tanah) diiris tipis dan ditimbang
seberat 5 gr dengan 2 ulangan, dengan begitu, berarti benih yang ditimbang ada
10 gr. Cawan tempat menaruh benih sebelumnya ditimbang dahulu untuk mendapatkan
berat cawan (M1). Benih yang telah ditumbuk dimasukkan kedalam cawan, lalu cawan dan benih ditimbang kembali untuk
mendapatkan M2. Cawan dimasukkan ke dalam oven yang bersuhu 130° C selama 1
jam. Setelah 1 jam, cawan dimasukkan ke desikator selama 15 menit untuk
menghilangkan uap air benih. Cawan yang telah didinginkan di desikator
ditimbang kembali untuk mendapatkan M3. Hasil dari penimbangan M1, M2 dan M3 dihitung
dengan mengunakan rumus:
·
Metode Oven Suhu Rendah
Metode oven suhu rendah
menggunakan oven yang bersuhu rendah yaitu 103°C -
105°C selama 17 jam. Metode dengan oven suhu
rendah ini dilakukan dengan cara, benih (kedelai)
dihaluskan dan ditimbang seberat 5 gr @ ulangan. Sebelum di isikan benih, cawan di timbang
terlebih dahulu dan menghasilkan data M1. Kemudian cawan dan benih ditimbang
kembali, kemudian menghasilkan data M2. Setelah ditimbang, cawan dimasukkan
kedalam oven suhu tinggi selama 17 jam. Ketika telah 17 jam cawan diangkat dan
dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit. Cawan yang diangkat setelah 15
menit, ditimbang kembali agar dihasilkannya data M3. Setelah data terkumpul,
data-data tersebut dihitung menggunakan rumus:
Metode
pengeringan oven harus mempertimbangkan bahwa tidak hanya air saja yang diuapkan selama
pengeringan. Namun, bagaimanapun juga senyawa yang mudah menguap mungkin ikut
menguap yang akan menyebabkan hasil pengukuran over estimation. Sebagai contoh,
pada beberapa benih Abies sebagian resin ikut menguap ketika benih dibelah
sehingga kadar air yang dihasilkannya lebih tinggi (Bonner, 1995).
Dengan
demikian, kadar air yang ditentukan dengan metode oven mungkin saja tidak
merepresentasikan kadar air benih yang sesungguhnya (Poulsen, 1994). Namun,
bagaimanapun juga metode pengeringan oven merupakan metode yang digunakan
sebagai metode standar (Edwards,1987).
Beberapa
benih berukuran besar seperti M. kauki,
S. oleosa, dan S. benzoin harus digiling (griding) terlebih dahulu sebelum
dioven. Hal ini sesuai dengan aturan ISTA (2006) yang menyarankan benih-benih
berukuran besar dan berminyak harus digiling terlebih dahulu sebelum
dikeringkan.
PUSTAKA
Bonner, F. T. 1995. Measurement and
Management of Tree Seed Moisture. Technical Note. No. 1. Danida Forest Seed
Centre
Edwards, D.G.W. 1987. Methods and
Procedures for Testing Tree Seeds in Canada. Forestry Technical Report 36. Canadian
Forestry Service. Ottawa
ISTA. 2006. International Rules for
Seed Testing: Edition 2006. The International Seed Testing Association.
Bassersdorf. CH-. Switzerland
Poulsen, K.M. 1994. Seed Testing.
Lecture Note No. C-8, July 1994. Danida Forest Seed Centre. DK-3050
Humlebaek. Denmark
Pitojo, Setijo. 2003. Benih
Kedelai. Kanisius. Yogyakarta
Sri, M.P. 2006. Budidaya Jarak Pagar (Jatropha curcas L) Sumber Biodiesel, Menunjang Ketahanan Energi Nasional. LIPI Press. Jakarta
No comments:
Post a Comment