BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman
kangkung merupakan tanaman yang menetap yang dapat hidup lebih dari setahun.
Tanaman yang diduga berasal dari kawasan asia dan afrika ini meliputi dua jenis
yang biasa dibudidayakan petani yakni kangkung darat dan kangkung air.
Kangkung darat memiliki ciri yaitu berdaun panjang dengan ujung runcing dan
berwarna hijau keputih-putihan kangkung ini mudah dibedakan dengan kangkung air
dari warna bunganya yang putih bersih. Kangkung darat umumnya dijual dalam
bentuk cabutan tanaman bersama akarnya.
Maka itu, dipasaran
kangkung darat diistilahkan dengan kangkung cabut. Tanaman kangkung darat termasuk tanaman
dikotil dan berakar tunggang. Akarnya menyebar kesegala arah dan dapat menembus
tanah sampai kedalaman 50 cm lebi. Batang tanaman berbentuk bulat panjang
beruas mirip batang bambu. Daun kangkung berwarna hijau tu dibagian atasnya.
Tangkai daunnya panjang dan melekat pada setiap ruas batang. (Haryoto, 2009:10)
Tanaman bayam yang biasa ditanaman
sebagai sayuran dibedakan menjadi dua yaitu bayam cabut dan bayam tahun. Bayam cabut yang juga
sering disebut bayam sepul adalah bayam yang diusahakan sebagai bayam cabutan. Bayam cabut
dibedakan menjadi dua. Bayam cabut yang memiliki batang berwarna
merah-kemerahan (bayam merah)
dan bayam cabut yang memiliki batang berwarna hajau keputh-putihan(bayam
putih). (Rukmana, 2005:52)
1.2 Tujuan
Budidaya tanaman bayam (Amaranthus Sp) dan kangkung darat (Ipomoea reptans) dilakukan untuk
percobaan pegaruh jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi bayam (Amaranthus Sp) dan kangkung darat (Ipomoea reptans), yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam dan
kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam (Amaranthus Sp) dan kangkung darat (Ipomoea reptans).
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk kandang adalah pupuk yang
berasal dari kotoran hewan. Kotoran ini mengandung unsur hara lengkap yang
dibutuhkan tanaman. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk
kandang padat banyak mengandung fosfor,
sementara nitrogen dan
kalium banyak diperoleh dari urine
ternak. Unsur hara yang terkandung dalam pupuk kandang diantaranya
kalium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen
dalam urine ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan nitrogen dalam
kotoran ternak. Sementara itu, kandungan kalium dalam urine lebih besar lima
kali lipatnya. Dilihat dari komposisinya kandungan hara dalam kotoran ayam tiga
kali lebih besar dari pada kandungan hara dalam kotoran mamalia. Selain itu,
kotoran ayam memiliki kadar hara fosfor
yang lebih tinggi dan lebih mudah terdekomposisi dari pada kotoran ternak
lainya. Pupuk kandang dari kotoran sapi ini memiliki rasio C/N tinggi karena
mengandung serat seperti selulosa. Karena itu pengaplikasian kotoran sapi segar
secara langsung jarang dilakukan, karena penggunaan nitrogen oleh mikroba dalam
dekomposisi kotoran akan bersaing dengan tanaman. Hal ini menyebabkan tanaman
akan kekurangan unsur nitrogen.
Penggunaan pupuk organik, terutama
di lahan-lahan pertanian, dapat memberikan banyak keuntungan, diantaranya :
a. Memperbaiki
sifat kimia tanah.
b. Memperbaiki
sifat fisika tanah .
c. Meningkatkan
daya serap tanah terhadap air.
d. Meningkatkan
efektifitas mikroorganisme tanah.
e. Sumber
makanan bagi tanaman.
f. Ramah lingkungan.
g. Pupuk
organik lebih murah.
h. Meningkatkan
kualitas produksi.
Selain
memiliki keunggulam, pupuk organik pun memiliki keunggulan, diantaranya :
a. Biaya pengangkutan lebih
mahal
b. Kecepatan
penyerapan unsur
hara oleh tanaman lebih lama dibanding penyerapan unsur hara dari pupuk
anorganik
c. Memiliki
kandungan hara yang beragam dan sulit diketahui secara pasti jumlah haranya,
harus melalui proses analisis.
d. Kandungan
unsur haranya
berbeda-beda, tergantung pada jenis ternak, jenis makanan ternak, dan umur.
e. Pupuk
organik segar, penyebaran patogenya, penyebab penyakit lebih besar dari pada
pupuk organik yang mengalami proses fermentasi.
(
Pranata, 2010:67)
Dalam
budidaya tanaman bayam (Amaranthus Sp)
dan kangkung darat (Ipomoea reptans)
menggunakan pupuk untuk pemenuhan unsur hara bagi tanaman. Nilai pupuk kandang
tidak hanya ditentukan berdasarkan pasokan bahan organik tetapi besarnya
pasokan nitrogen yang terkandung didalam pupuk. Nitrogen yang dilepaskan oleh
aktifitas mikroorganisme kemudian dimanfaatkan oleh tanaman dalam bentuk
nitrat.
Pupuk
kandang mempumyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan kimia tanah.
Penggunaan pupuk kandang untuk mempertahankan kesuburan tanah merupakan bentuk
praktek pertanian organik. Penggunaan pupuk kandang yang dipadukan dengan pupuk
kimia, kapur pertanian, dan tanaman legum serta didukung pengolah tanah yang
baik pengendalian gulma dan praktek pertanian lain. (Sutanto, 2002:43)
BAB III METODOLOGI
3.1
Alat
Budidaya tanaman bayam ( Amaranthus Sp) dan tanaman kangkung
darat ( Ipomoea reptans) untuk
mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam dan
kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam (Amaranthus Sp) dan kangkung darat (Ipomoea reptans), menggunakan alat dalam
berbudidayanya seperti cangkul, kored, tugal, meteran, ajir, ember, timbangan,
dan gembor.
3.2
Bahan
Budidaya tanaman bayam ( Amaranthus Sp) dan tanaman kangkung
darat ( Ipomoea reptans) untuk
mengetahui pengaruh jenis pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam dan
kotoran sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam (Amaranthus Sp) dan kangkung darat (Ipomoea reptans), menggunakan bahan dalam berbudidayanya
seperti Benih Bayam (Amaranthus Sp), benih kangkung ( Ipomoea reptans), pupuk kandang dari
kotoran ayam, pupuk kandang dari kotoran
sapi, kantong plastik dan tali raffia.
3.3 Metode
Budidaya tanaman bayam dan kangkung
merupakan budidaya tanaman yang menggunakan tahapan-tahapan budidaya seperti pengolahan lahan, pembuatan
bedengan, perapihan bedengan, pemupukan dengan pupuk kandang, penanaman, perawatan
dan pengendalian hama penyakit , panen dan pasca panen. Sebelum melakukan
pengolahan lahan, sebaiknya memilih lahan yang subur karena tanaman bayam dan
kangkung darat adalah tanaman sayuran yang membutuhkan tanah yang memiliki
tekstur tanah yang gembur. Adpun syarat tumbuh tanaman bayam yaitu :
1.
Tipe tanah : Lempung sampai lempung
berpasir, gembur, subur, dan mengandung bahan organik. pH
tanah optimum : 6,0 – 6,5, Ketinggian
tempat : 100 – 1.000 m dpl
4. Persyaratan
lain : Lokasi terbuka dan
mendapatkan sinar matahari secara langsung dan drainase air lancar.
Syarat tumbuh tanaman kangkung darat
yaitu :
1. Tipe
tanah : Lempung sampai lempung
berpasir, gembur dan mengandung bahan organik.
2.
pH tanah optimum :
5,5
– 6,5
3.
Ketinggian tempat : 50 – 500 m dpl
4.
Persyaratan lain : Lokasi terbuka dan
memperoleh sinar matahari langsung, masih bisa ditanam di tanah rawa yang
drainasenya tidak lancar.
Pengolahan lahan merupakan kegiatan
menggemburkan tanah dan menghaluskan bongkahan tanah. Pengolahan lahan dapat
dilakukan dengan alat berat seperti tractor, hand tractor maupun dengan
cangkul. Dalam praktikum ini, pengolahan lahan budidaya tanaman bayam dan
kangkung darat seluas 20 m2 dilakukan menggunakan alat cangkul
dengan kedalaman pencangkulan ± 30 cm.
Tanah dicangkul untuk membalik dan memecah agregat tanah yaitu bagian tanah
yang ada didalam diletakan diluar. Pembalikan ini dilakukan agar tanah terkena
sinar matahari sehingga hama seperti ulat tanah mati karena terkena sinar
matahari langsung. Tidak hanya, itu pembalikan tanah juga dapat menghilangkan
residu didalam tanah dan memusnahkan penyakit yang ada ditanah. Membuat
bedengan dengan panjang 20 m2, lebar 1 m2, tinggi
bedengan 30 cm, dan lebar pari 30 cm.
Pembuatan bedengan ini dilakukan
dengan cara mencangkul tanah yang ada di sebelah kanan dan kiri calon bedengan
kemudian tanah diangkat dan diletakkan diatas bedengan, dilakukan agar parit
terbentuk dengan kedalaman yang sesuai yaitu 30 cm dan agar bedengan terbentuk
rapi dengan ketinggian 30 cm. Tidak hanya itu, pembutan bedengan dan pembuatan
parit dilakukan agar drainase air lancar sehingga tanaman tidak tergenang air.
Tanah yang masih berupa bongkahan yang ada dibedengan dicacah agar tanah
menjadi lebih halus dan gembur. Bedengan dibagi dua bagian yaitu bagian timur
10 m2 dan bagian barat 10 m2.
Bendengan yang sudah siap dan sudah
rapi diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dai kotoran sapi
yitu : 10 m2 bedengan timur dan 10 m2 bedengan barat.
Pemberian pupuk kandang dilakukan dengan cara menyebar rata pupuk kebedengan dan
mencampur pupuk dengan tanah yang ada dibedengan dengan cangkul. Pemberian
pupuk dilakukan dengan tujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Lahan yang sudah diberi pupuk siap
untuk ditanami. Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak antar
baris 15 cm, dalam barisan 5 cm dengan 2 butir benih disetiap lubangnya,
kemudian benih ditutup kembali dengan tanah yang ada disekitar bedengan. Dan
utuk tanaman bayam, benih dicampur pasir dengan perbandingan 1:10 kemudian
disebar sebanyak 20 g/10 m2. Menanam benih bayam dibedengan yang
diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dari kotoran sapi.
Benih kangkung darat juga seperti itu, ditanaman dibedengan yang dipupuk
kandang dari kotoran ayam dan pupuk kandang dari kotoran sapi. Jadi diperoleh :
5 m2 tanaman kangkung darat dibedengan timur bagian timur yang
diberi pupuk kandang dari kotoran sapi, 5 m2 bayam dibedengan timur
bagian barat yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam, 5 m2
tanaman kangkung darat dibedengan barat bagian timur yang diberi pupuk kandang
dari kotoran sapi, 5 m2 tanaman bayam dibedengan barat bagian barat
yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam.
Tanaman bayam dan tanaman kangkung
darat mulai tumbuh normal 2 MST, begitupun pada 2 MST tersebut gulma dan hama
penyakit mulai menyerang tanaman sehingga pada saat inilah mulai dilakukn
perawatan tanaman dengan pengendalian gulma, dan hama penyakit. Pengendalian
gulma dapat dilakukan dengan cara menual atau pun dengan alat seperti kored.
Gulma yang tumbuh didekat tanaman dapat dicabut langsung dengan tangan, karena
apabila menggunakan koret tanaman bisa rusak yang disebabkan oleh jarak tanam
yang berdekatan dan akar tanaman pun bisa rusak akibat terkena kored. Hama yang
menyerang dapat dikendalikan dengan memungut langsung dan membunuhnya. Dalam
praktikum ini tidak ada penyakit yang berbahaya menyerang tanaman.
Pada minggu ketiga dilakukan
pengamatan tanaman bayam dan tanaman kangkung yaitu tinggi tanaman dan jumlah
daun. Pengamatan tanaman dilakukan dengan pengamatan 10 tanaman contoh. Memilih
tanaman contoh tidak boleh memilih tanaman yang berada paling luar tetapi
memilih tanaman yang berada ditenga-tengah populasi, dipilih secara acak dan
tersebar.Tanaman bayam memiliki perkecambahan epigeal yaitu dicirikan dengan
kotiledonnya ikut terangkat keatas permukaan tanah. Tanaman kangkung darat
memiliki tipe perkecambahan hipogeal yaitu dicirikan dengan kotiledonnya tidak
ikut terangkat keatas permukaan tanah. Karena bayam tipe perkecambahannya
epigeal sehingga pengukuran tinggi tanamannya dari pangkal tanaman sampai titik
tumbuh, sedangkan untuk tanaman kangkung darat yang memiliki tipe perkecambahan
hipogeal pengukuran tinggi tanamannya dari pangkal tanaman sampai ujung daun
tertinggi.
Tanaman bayam dan kangkung darat dapat dipanen pada minggu
ke-6 atau pada umur 35 hari setelah tanama. Tanaman bayam dipanen dengan cara
dicabut yang kemudian akar tanaman dicuci agar bersih dari tanah yang ikut
terbawa akar pada saat pemanenan. Pemanenan tanaman bayam yang ditanaman
dibedengan yang diberi pupuk kandang dari kotoran sapi dengan yang ditanam
dibedengan yang diberi pupuk kandang dari kotoran ayam dipisahkan dan ditimbang
berapa bobot masing-masing bayam dengan perlakuan yang berbeda tersebut dan
berpa bobot tanaman yang layak jual maupun yang tidak layak jual. Untuk 10
contoh tanaman bayam, sebelum pemanenen dilakukn pengamatan tinggi tanaman dan
jumlah daun. Setelah itu tanaman dipanen dan ditimbang berapa bobot setiap
tanaman lalu dirata-ratakan, berapa jumlah daun setiap tanaman dan
dirata-ratakan. Begitu pun dengan
tanaman kangkung darat, dipanen dengan cara dicabut yang kemudian akar tanaman
dicuci agar bersih dari tanah yang ikut terbawa akar pada saat pemanenan.
Pemanenan tanaman kangkung darat yang ditanaman dibedengan yang diberi pupuk
kandang dari kotoran sapi dengan yang ditanam dibedengan yang diberi pupuk
kandang dari kotoran ayam dipisahkan dan ditimbang berapa bobot masing-masing
kangkung dengan perlakuan yang berbeda tersebut dan berapa bobot tanaman yang
layak jual maupun tidak layak jual. Untuk 10 contoh tanaman kangkung darat,
sebelum pemanenen dilakukn pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun. Setelah
itu tanaman dipanen dan ditimbang berapa bobot setiap tanaman lalu
dirata-ratakan, berapa jumlah daun setiap tanaman dan dirata-ratakan.
Pasca panen tanaman bayam dan
kangkung darat yaitu tanaman bayam dan kangkung darat dibersihkan dari tanah
dan kotoran lainnya menggunakan air, kemudian mengikat batang tanman yang mau
dipasarkan
BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan tinggi tanaman dan jumlah
daun pada tanaman bayam dan kangkung darat yang diberi pupuk kandang dari
kotoran ayam dan kotoran sapi :
Pengamatan
pada saat panen :
Hari/tanggal : Rabu 12 Oktober
2011
Perlakuan : Pengaruh
jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi bayam dan kangkung darat.
4.2
Pembahasan
Hara dalam pupuk kandang berasal
dari pakan yang dikonsumsi oleh ternak lebih dari 70% nitrogen yang dimakan
oleh hewan dapat dilihat oleh kotoranya, demikian juga kalium sebesar 80 %.
Diantara kotoran ternak, kotoran ayam mempunyai kandungan hara tertinggi
,terendah sapi, sedangkan kotoran babi berada diantaranya. (Sutanto, 2002:43 - 44)
Praktikum budidaya bayam (Amaranthus Sp) dan tanaman kangkung
darat (Ipomoea reptans) untuk
mengetahui pengaruh pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam dan yang
berasal dari kotoran sapi mendapatkan hasil bahwa, pupuk kandang dari kotoran
ayam menghasilkan tanaman yang lebih bagus dengan bobot yang lebih berat
terutama hasil ini dapat dirasakan pada tanaman bayam (Amaranthus Sp).
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum pengaruh jenis pupuk
kandang didapatkan hasil bahwa lebih baik menggunakan pupuk kandang ayam karena
hasil panen tanaman sayuran yang menggunakan pupuk kandang dari kotoran
ayam dapat mencapai produksi yang
maksimum dan sehingga bentuk, ukuran, dan bobot hasil panen mampu brsaing
dipasaran masyarakat.
5.2 Saran
Bagi
para petani atau siapapun
yang akan berbudidaya tanaman bayam dan tanaman kangkung sebaiknya memilih
pupuk yang tepat untuk menambah unsur hara tanaman dan sebaiknya kurangi
penggunaan bahan kimia karena dapat merusak ekosistem
dan mahluk hidup di dalamnya. Gunakan pupuk kandang
dari kotoran ayam karena pupuk tersebut kandungan haranya sangat tinggi
dibandingkan dengan pupuk kandang dari kotoran sapi.
No comments:
Post a Comment