PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air
melalui penguapan. Proses kehilangan air pada tumbuhan ini disebut transpirasi.
Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara yang lembab
di dalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya
melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu
pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah
ke akar. Transpirasi penting bagi tumbuhan, karena berperan
dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan garam-garam mineral,
mengatur suhu tubuh dengan cara melepaskan kelebihan panas dari tubuh, dan
mengatur turgor optimum di dalam sel. (Dardjat dan Arbayah,1990).
Agar transpirasi dapat berjalan maka stomata harus
membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antara rongga antar
sel dengan atmosfir. Kalau tekanan uap air di atmosfir lebih rendah dari rongga
antar sel, uap air dari rongga antar sel akan keluar ke atmosfi. Banyaknya
stomata pada tanaman berbeda-beda antara spesies satu dengan spesies yang lain.
Pada tanaman darat, umumnya stoma terdapat pada permukaan bawah daun dan pada beberapa tanaman, stoma terdapat pada
permukaan atas dan bawah daun.
Tujuan
Adapun tujan dari
percobaan ini adalah mengukur laju transpirasi pada dua jenis tanaman,
membandingkan laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, mengamati jumlah
stomata bagian atas dan bagian bawah daun, dan menghitung jkecepatan stomata
pada daun.
TINJAUAN PUSTAKA
Transpirasi adalah proses pengeluaran air oleh tumbuhan
dalam bentuk uap air ke atmosfer. Berdasarkan atas sarana yang digunakan untuk
melaksanakan proses transpirasi dibedakan atas : transpirasi stomata,
transpirasi kutikula dan transpirasi lentisel. Transpirasi penting bagi
tumbuhan, karena berperan dalam hal membantu meningkatkan laju angkutan air dan
garam-garam mineral, mengatur suhu tubuh dengan cara melepaskan kelebihan panas
dari tubuh, dan mengatur turgor optimum di dalam sel. (Dardjat dan
Arbayah,1990).
Proses transpirasi dipengaruhi oleh berbagai faktor
internal dan eksternal. Faktor internal
antara lain seperti ukuran daun, tebal tipisnya daun, tebal lapisan lilin,
jumlah rambut daun, jumlah, bentuk dan lokasi stomata (Dwidjoseputro, 1994:92),
termasuk pula umur jaringan, keadaan fisiologis jaringan dan laju metabolisme.
Faktor-faktor eksternal antara lain meliputi radiasi cahaya, suhu, kelembaban
udara, angin dan kandungan air tanah (Dardjat dan Arbayah, 1996:64).
Stomata
Stomata merupakan alat istimewa pada
tumbuhan, yang merupakan modifikasi beberapa sel epidermis daun, baik epidermis
permukaan atas maupun bawah daun. Stomata biasanya ditemukan pada bagian
tumbuhan yang berhubungan dengan udara. Jumlah stomata beragam pada daun
tumbuhan yang sama dan juga pada daerah daun yang sama (Estiti, 1995:68). Pada
umunya stomata tumbuhan darat lebih banyak terdapat pada epidermis daun bagian
bawah. Pada banyak jenis tumbuhan bahkan tidak ada stomata sama sekali pada epidermis daun
bagian atas (Lovelles, 1991:119). Suatu stoma terdiri atas lubang (porus) yang
dikelilingi oleh 42 sel penutup, umumnya berbentuk ginjal dan mengandung
kloroplas. Stomata sebagian besar tumbuhan membuka pada waktu siang hari dan
menutup pada malam hari. Stomata akan membuka apabila turgor sel penutup tinggi
dan apabila turgor sel penutup rendah maka stomata akan menutup (Siti Sutarmi,
1984:106).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Ada pun hasil dari
praktikum ini adalah
|
Berat
duplikasi daun
|
Luas
daun
|
||
Coleus
|
Pucuk merah
|
Coleus
|
Pucuk merah
|
0.76
|
0.72
|
98.3
|
101.9
|
Pembahasan
Dari data diatas yang terpada di tabel satu laju transpirasi pada tanaman coleus dan pucuk
merah, dapat di lihat bahwa tanaman coleus dan pucuk
merah mengalami proses transpirasi yang
ditandai dengan berkurangnya volume air. Pada transpirasi, hal yang penting
adala difusi air dari udara yang lembab dari dalam daun ke udara yang kering
diluar daun. Kehilangan air dari daun umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik
air kedalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh
dari akar ke pucuk dan bahkan dari tanah
ke akar.
Selain itu
cepat lambatnya proses transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor
dalam . faktor dari dalam yaitu jumlah daun, luas daun dan jumlah stomata. Luas
daun mempengaruhi pergerakan uap atau gas, pada percobaan ini dapat dilihat pada tanaman coleus yang luas daunnya 98.3 mengalami pengurangan volume air sabanyak 2.72 ml
selama 2 jam dibawah paparan sinar matahari, sedangnkan pucuk merah luas
daunnya 101.9 mengalami pengurangan air sebanyak 2.5 ml selama 2 jam dibawah
paparan sinar matahari. Tanaman pucuk merah yang luas daunnya lebih besar dari colues mengalami
trasnpirasi lebih rendah.
Jumlah stomata
|
|
Pucuk merah
|
sampang dara
|
67
|
70
|
Dari data diatas dapat
dilihat bahwa jumlah stomata pada sampang dara lebih banyak dari pucuk merah.
Jumlah stomata adalah salah satu faktor internal yang mempengaruhi laju
transpirasi. Lubang stomata yang tidak bundar melainkan oval itu ada sangkut
paut dengan intensitas pengeluaran air. Dan juga y letaknya yang satu sama lain
di perantaian oleh suatu jarak yang
tertentu mempengaruhi intensitas penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu
berdekatan maka penguapan dari lubang yang satu malah menghambat penguapan dari
lubang yang berdekatan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa laju transpirasi dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam, faktor
dari dalam yaitu jumlah daun, luas daun dan jumlah stomata. Jumlah stomata
mempengaruhi proses pengeluaran air dari tubuh tumbuhan. Sedangkan faktor dari
luar yaitu cahaya, suhu dan udara.
Saran
Dari percobaan yang telah kami lakukan, sebaiknya
dalam mengerjakan praktikum ini menggunakan tanaman yang memiliki lebar daun
dan jumlah stomata yang banyak agar kita dapat megetahui proses laju traspirsi
dengan baik
No comments:
Post a Comment